Laporan Akhir Modul 4



1. Jurnal [Kembali]

Nama : Nobelis Givento Amira

No. BP : 2410952042

Tanggal Praktikum : 20 Mei 2025

Asisten : - Adnan Kasogi

               - Salwa Salsabila

 1. RC Seri

Beban

V terukur

I terukur

V pada beban

Impedansi

Xa = 100 ohm

6 V

0,2 A

1,355 V

332,312 ohm

Xb = 100 ohm

6 V

0,2 A

1,325 V

332,312 ohm

Xc = 10 uF

6 V

0,2 A

6,05 V

332,312 ohm

 

2. RLC Seri

Beban

V terukur

I terukur

V pada beban

Impedansi

Xa = 100 ohm

6 V

0,36 mA

3 V

263,39 ohm

Xb = 1 mH

6 V

0,36 mA

6,05 V

263,39 ohm

Xc = 10 uF

6 V

0,36 mA

7 V

263,39 ohm

 

3. RLC Paralel

Beban

V terukur

I terukur

11

12

13

V pada beban

Impedansi

Xa = 100 ohm

5 V

18,8 A

0,081 A

0,081A

0,081A

8,25 V

0,3461 ohm

Xb = 1 mH

5 V

18,8 A

17,9A

17,9A

17,9A

8,25 V

0,461 ohm

Xc = 10 uF

5 V

18,8 A

0,029A

0,029A

0,029A

8,25 V

0,461 ohm

2. Prinsip Kerja [Kembali]

1. RC Seri

a. Susunlah rangkaian seperti pada gambar 4.2

b. Atur nilai beban R dan C sesuai dengan kondisi yang dimiliki, dimana pada

kit modul, nilai :

• Xa = 100 ohm

• Xb = 100 ohm

• Xc = 10 uF

c. Rangkailah rangkaian menggunakan kabel jumpersesuai dengan bentuk

rangkaian yang sudah ada pada module kit

d. Hubungkan amperemeter dan voltmeter pada base station pada titik yang

ditentukan

e. Hidupkan catu daya, atur tegangan sesuai jurnal

f. Ukur nilai arus dan tegangan yang terbaca pada titik yang ditentukan, catat

pada jurnal

g. Ukur nilai tegangan pada masing masing beban, catat pada jurnal

h. Hitunglah nilai impedansi rangkaian menggunakan rumus impedansi

rangkaian RC


2. RLC Seri

a. Susunlah rangkaian seperti pada gambar 4.4

b. Atur nilai beban R, L dan C sesuai dengan kondisi yang dimiliki, dimana

pada kit modul, nilai :

Xa = 100 ohm

Xb = L2 = 1 mH

Xc = 10 uF

c. Rangkailah rangkaian menggunakan kabel jumpersesuai dengan bentuk

rangkaian yang sudah ada pada module kit

d. Hubungkan amperemeter dan voltmeter pada base station pada titik yang

ditentukan

e. Hidupkan catu daya, atur tegangan sesuai jurnal

f. Ukur nilai arus dan tegangan yang terbaca pada titik yang ditentukan, catat

pada jurnal

g. Ukur nilai tegangan pada masing masing beban, catat pada jurnal

h. Hitunglah nilai impedansi rangkaian menggunakan rumus impedansi

rangkaian RLC seri


3. RLC Paralel



a. Susunlah rangkaian seperti pada gambar 4.5

b. Atur nilai beban R dan C sesuai dengan kondisi yang dimiliki, dimana

pada kit modul, nilai :

Xa = 100 ohm

Xb = 100 ohm

Xc = 100 ohm

c. Rangkailah rangkaian menggunakan kabel jumper sesuai dengan bentuk

rangkaian yang sudah ada pada module kit

d. Hubungkan amperemeter dan voltmeter pada base station pada titik yang

ditentukan

e. Hidupkan catu daya, atur tegangan sesuai jurnal

f. Ukur nilai arus dan tegangan yang terbaca pada titik yang ditentukan,

catat pada jurnal

g. Ukur nilai tegangan pada masing masing beban, catat pada jurnal

h. Hitunglah nilai impedansi rangkaian menggunakan rumus impedansi

rangkaian RLC paralel

3. Video Percobaan [Kembali]

1. RC Seri



2. RLC Seri



3. RLC Paralel



4. Analisa[Kembali]

1. Analisa pengaruh R,L, dan C terhadap sudut fasa!
Jawab :
  • Resistor (R)
            Resistor tidak menyebabkan pergeseran fasa antara tegangan dan arus. Tegangan dan arus 
            dalam resistor selalu sefasa yang berarti sudut fasanya adalah 0 derajat.
  • Induktor (L)
            Induktor menyebabkan tegangan mendahuluhi arus. Dalam keadaan ideal induktor 
            (tegangannya) mendahuluhi arus sebesar 90 derajat. Hal ini menunjukan bahwa induktor sefasa 
            dengan arus dengan pergeseran fasa 90 derajat ke depan.
  • Capasitor (C)
            Kapasitor menyebabkan arus mendahuluhi tegangan. Dalam kapasitor ideal, arus mendahuluhi 
            tegangan sebesar 90 derajat. Hal ini menunjukan bahwa pada kapasitor tegangan sefasa dengan 
            arus dengan pergeseran fasa sebesar 90 derajat ke belakang.

2. Analisa Impedansi pada Rangkaian RC seri!
Jawab :
    Pada diagram fasor, arus bersama untuk resistor (R) dan reaktansi kapasitif (Xc) diletakkan pada garis ωt = 0. Fasor tegangan resistor (VR) berada di fasa dengan arus (I), fasor tegangan kapasitor tertinggal 90 derajat terhadap arus (I). Tegangan gabungan vektor (V) adalah diagonal persegi panjang antara tegangan kapasitor dan tegangan.

3. Analisa Impedansi pada Rangkaian RLC seri!
Jawab :
Pada rangkaian RLC seri ini terdiri dari 3 elemen utama yaitu Resistor, Induktor, dan Kapasitor. Pada rangkaian RLC seri ini arus yang mengalir pada setiap komponen ialah sama yang mana nilai arus pada rangkaian ini tentunya sangat dipengaruhi oleh impedansinya. Impedansi pada RLC seri ini dapat dihitung dengan :
Dimana nilai impedansi rangkaian itu sangat bergantung pada nilai resistansi tiap-tiap komponen. Semakin besar reaktansi tiap-tiap komponen, maka semakin besar pula impedansi rangkaiannya. Begitu pula dengan arus yang mengalir dirangkaian, berbanding terbalik dengan impedansi. Sedangkan nilai tegangan pada RLC tiap-tiap komponen berbeda-beda

4. Analisa Impedansi pada Rangkaian RLC Pralael!
Jawab :
Pada rangkaian RLC paralel ini sama halnya dengan RLC seri yang terdiri dari 3 komponen utama, yaitu Resistor, Induktor, dan Kapasitor. Pada rangkaian RLC paralel ini tentu nilai impedansi dari rangkaiannya seemakin kecil(relatif kecil). Karena sesuai dengan rumus impedansinya:
Sesuai dengan rumus diatas, semakin kecil nilai reaktansi dari masing-masing komponen, maka semakin besar pula nilai impedansinya dan sebaliknya jika nilai besar dari reaktansi dari masing-masing komponen, maka impedansinya semakin kecil nilainya. Jadi hubungan impedansi rangkaian dengan nilai reaktansi saling berbanding terbalik

Vidio Analisa :


5. Download File[Kembali]

Download Laporan Akhir [Klik Disini]

Download Video Rangkaian RC Seri [Klik Disini]

Download Video Rangkaian RLC Seri [Klik Disini]

Download Video Rangkaian RLC Paralel [Klik Disini]

Download Vidio Analisa [Klik Disini]

Download Tugas Pendahuluan [Klik Disini]




Komentar

Postingan populer dari blog ini